• Situs Judi Online Terbaik dan Terpercaya

    LigaPulsa|Agen Judi Deposit Pulsa|Poker Pulsa Online|Judi Slot Online|Judi Live Online|Judi Bola Online

  • CASINO CLASSIC or SLOT

    Casino ( M88, Oriental, Sbobet, ebet, SA, Sunbet, Gameplay, Evolution Slots (180 jenis games)

  • CASINO LIVE

    Casino ( M88, Oriental, Sbobet, ebet, SA, Sunbet, Gameplay, Evolution Slots (180 jenis games)

  • SPOORTBOOK

    uga menyediakan pembaruan sepak bola langsung, konfirmasi kemenangan segera, pembayaran super cepat, akses mudah dan taruhan online cepat tersedia sepanjang waktu.

  • BONUS DAN PROMO

    Nikamti Bonus Dan Promo Menarik

MENJADI PERBINCANGAN PUBLIK DUNIA ARYNA SABALENKA MENGELUARKAN LENGUHAN CUKUP KERAS


Sabalenka yang berasal dari Belarusia memenangkan set pertama dengan skor 7-6. Namun Barty yang asli Australia mendapat dukungan dari penonton dalam sepanjang pertandingan dan akhirnya bisa memenangkan dua set selanjutnya dengan skor 6-4 dan 6-4.

Namun Sabalenka berteriak hampir setiap kali memukul bola. Hal itu nampaknya tidak disukai penonton karena dinilai mengganggu konsentrasi lawan dan membuat penonton tidak nyaman. Lihat saja sendiri ulah Sabalenka dalam highlights berikut:

Penonton pun menunjukkan protes mereka terhadap Sabalenka. Para penonton menirukan suara Sabalenka sehingga ia tertekan dan tak sanggup melakukan servis. Berikut videonya:

Setelah mengalahkan Sabalenka, Barty mengalahkan Camila Giorgi pda putaran kedua. barty pun berhak lolos ke putaran ketiga untuk menghadapi Naomi Osaka.

Namun yang menjadi perbincangan publik dunia adalah kebiasaan Sabalenka mengeluarkan lenguhan yang cukup keras. Normalnya, petenis wanita memiliki teriakan tertentu yang biasanya secara reflek keluar saat melakukan servis atau melepas pukulan keras.



Share:

Search This Blog

Blog Archive

MENJADI PERBINCANGAN PUBLIK DUNIA ARYNA SABALENKA MENGELUARKAN LENGUHAN CUKUP KERAS

Sabalenka yang berasal dari Belarusia memenangkan set pertama dengan skor 7-6. Namun Barty yang asli Australia mendapat dukungan dari penon...

Pages